Pages

Kamis, 24 Februari 2011

Kultum "Riya'"

bismillahhiRRahmaniRRahim
   
     Dalam setiap mengerjakan suatu amal kebaikan, perlu sekali bagi kita untuk melandasinya dengan niat ikhlas yang semata-mata hal itu untuk mencari dan mendapatkan ridho Allah SWT.
     Amal saleh yang kita kerjakan hendaknya kita rawat dan pelihara agar terbebas dari hama. Hama dari amal saleh yaitu riya' yang dapat merusak keutamaan serta keikhlasan amal.
     Riya' sangat bertolak belakang dengan ikhlas, karena riya' adalah perbuatan dari seseorang yang dalam melakukan sesuatu melandasinya bukan semata-mata untuk mencari ridha Ilahi Rabbi, namun untuk mencari hal-hal lain. Hal-hal lain itu dapat berupa sanjungan, pujian, atau decak kagum.
     Sebagai contoh, seseorang yang melaksanakan shalat dengan maksud bukan untuk mencari ridha Allah SWT. namun semata-mata agar dilihat atau disaksikan oleh orang lain. Ia ingin agar tindakannya mendapat pujian dari orang-orang yang meyaksikan tindakannya dan mereka akan menganggapnya sebagai orang yang alim dan senantiasa menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah SWT.
     Sama halnya dengan orang yang menceritakan amal-amal kebaikan yang pernah dilakukannya. Tujuannya jelas, bahwa orang-orang yang mendengar ceritanya tersebut tentu akan memuji bahkan menyanjungnya.
      Islam secara tegas dan jelas menentang riya', seperti halnya penentangan Islam terhadap penyakit hati lainnya yang timbula akibat tidak adanya keikhlasan hati. Penyakit hati ini membawa kerusakan yang besar dan sukar untuk diberantas.
     Tugas kita masing-masing adalah berusaha dengan sungguh-sungguh agar hati dan jiwa kita terbebas dari berbagai penyakit-penyakit ini.

0 comment: